http://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/issue/feed Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan 2024-04-04T08:28:16+07:00 Aria Gusti editor.jk3l@gmail.com Open Journal Systems <p style="text-align: justify;">Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (JK3L) adalah Jurnal ilmiah yang didirikan dan dikelola oleh Bagian Keselamatan Kesehatan Kerja dan Kesehatan Lingkungan (K3/Kesling), Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas sejak tahun 2020. Jurnal JK3L terbit dua kali dalam setahun pada bulan Juni dan Desember (<a href="http://issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1489655469&amp;1&amp;&amp;">e-ISSN: 2776-4133</a>) dan telah terakreditasi <strong>SINTA 4</strong> sejak volume 01 No. 1 sesuai SK Kemendikburistek No. 0041/E5.3/HM.01.00/2023. </p> <p>Sesuai namanya, Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (JK3L) menerima naskah dalam tema umum :</p> <ol> <li>Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)</li> <li>Kesehatan Lingkungan</li> <li>Epidemiologi Lingkungan</li> <li>Epidemiologi Kesehatan Kerja</li> </ol> <p>Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi redaksi jurnal via email ke:</p> <p><strong>editor.jk3l@gmail.com</strong></p> http://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/article/view/163 Dampak Pajanan Timbal terhadap Anemia Pekerja dan Strategi Intervensi 2024-02-02T19:06:58+07:00 Yumna Satyani Lasiyo yumna.satyani@gmail.com Doni Hikmat Ramdan doni@ui.ac.id <p><em>Lead poisoning is still a major case of industrial and environmental problems in developing countries. In the last decade, several studies have been conducted on the impact of lead exposure on health, one of which is the risk of anemia in both workers and communities around exposed factories. The aim of this research is to determine the impact of lead on the risk of anemia in the work environment, and intervention strategies that can be carried out by the parties involved. This research includes a literature review obtained from a search using the PRISMA 2009 system. Of the 246 journals obtained from the first search, 20 journals were included in this research. The research results showed that factors that influence blood lead levels are environmental conditions, work area, use of PPE, worker hygiene behavior, and duration of work, either daily or long term. Anemia is one of the dominant symptoms and has an impact on work productivity. Intervention strategies for cases of anemia due to lead exposure can be carried out using the principle of hierarchy control and improving individual hygiene behavior, as well as providing additional supplements. In severe cases, chelation and alternative therapies need to be considered. Controlling the impact of lead exposure needs</em> <em>to be carried out by company management and requires worker participation to be protected from the effects of intoxication on health.</em></p> 2024-02-07T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Yumna Satyani Lasiyo, Doni Hikmat Ramdan http://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/article/view/158 Hubungan Karakteristik Responden dan Intensitas Kebisingan dengan Peningkatan Tekanan Darah pada Pekerja 2024-02-02T08:23:53+07:00 Sofia . itsofiaa02@gmail.com Endang Dwiyanti endang.dwiasfar@fkm.unair.ac.id Nisrina Oksigendaru Dicha itsofiaa02@gmail.com Andrea Thrisiawan Pradhana itsofiaa02@gmail.com <p>Kebisingan merupakan faktor bahaya fisik yang paling dominan ditemukan di lingkungan <br>kerja dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan sistem auditori <br>atau non-auditory seperti gangguan komunikasi, stres, gelisah, peningkatan tekanan darah <br>hingga penurunan produktivitas kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis <br>hubungan karakteristik responden dan intensitas kebisingan yang ada di lingkungan kerja <br>dengan peningkatan tekanan darah pekerja di unit produksi PT Japfa Comfeed Indonesia, <br>Tbk. Plant Margomulyo pada saat sebelum dan sesudah bekerja. Jenis penelitian ini yaitu <br>observasional analitik dengan menggunakan pendekatan penelitian cross sectional. Penelitian <br>ini dilakukan pada 51 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat <br>hubungan antara usia (p = 0,000), masa kerja (p = 0,007), penggunaan APT (p = 0,011) dan <br>intensitas kebisingan (p = 0,000) dengan peningkatan tekanan darah serta tidak terdapat <br>hubungan antara status gizi (p = 0,467), kebiasaan merokok (p = 0,763) dan riwayat hipertensi <br>(p = 0,170) dengan peningkatan tekanan darah pekerja unit produksi PT Japfa Comfeed <br>Indonesia, Tbk. Plant Margomulyo.</p> 2024-02-15T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Sofia ., Endang Dwiyanti, Nisrina Oksigendaru Dicha, Andrea Thrisiawan Pradhana http://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/article/view/170 Evaluation of Fire Protection System Implementation in A Production Area of Oil and Gas Company, East Java 2024-03-03T13:17:56+07:00 Devita Aprilia Pramesti apriliad43@gmail.com Denny Ardyanto denny.ardyanto@fkm.unair.ac.id Noeroel Widajati noeroel.widajati@fkm.unair.ac.id Meirina Ernawati meirina.ernawati@fkm.unair.ac.id <p>The oil and gas industry is an industry with a high risk of fire. This is because this industry involves several types of substances that cause pressure and have the potential to cause leaks and spills. Industry's inability to detect these conditions can cause fires. Therefore, it is necessary to evaluate the implementation of fire protection systems in the industry. This research was conducted using a checklist method for fulfilling requirements according to appropriate regulations. The results of this assessment show that the company has fulfilled regulations in accordance with each system with a percentage above 75%. Some suggestions that can be considered for improvement include replacing expired fire extinguishers so that they are ready for use, providing APAR signs or symbols at each location point, providing a cover or placing the fire extinguisher outside in a roofed area, equip each hydrant point with instructions for use, carry out hydrant maintenance regarding the completeness and cleanliness of the hydrant box, and update evacuation route signs that are no longer legible and cut trees or branches that cover the signs.</p> 2024-03-09T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Devita Aprilia Pramesti, Denny Ardyanto, Noeroel Widajati, Meirina Ernawati http://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/article/view/173 Pengelolaan Limbah Padat Menstruasi Siswi Sekolah Menengah Pertama di Provinsi Sumatera Barat 2024-03-02T07:04:32+07:00 Trisfa Augia trisfaaugia@gmail.com Mery Ramadani meryramadani@ph.unand.ac.id Regina Muthia Sahirah angginasahirah@gmail.com Luthfil Hadi Anshari luthfilhadianshari@yahoo.com Muthya Divani Sukardi muthyadivanisukardi@gmail.com Aliffa Oktanofrida Hade 2110942011_aliffa@student.unand.ac.id <p><em>Menstrual Hygiene Management (MHM) is part of the government's program for women's reproductive health. Adolescents' understanding of MHM in developing countries is still low. The study aimed to explore the actions, knowledge, attitudes, and perceptions of female students about facilities and infrastructure, as well as the role of parents in managing menstrual solid waste. The method used is a quantitative method with a cross-sectional approach. The study population was junior high school students in Padang Panjang City and Padang Pariaman Regency, with a sample of 234 people. Data were analyzed univariately, bivariately, and multivariately using SPSS. Almost half of respondents took poor action in managing menstrual solid waste (44.9%), had low knowledge (44.4%), had a negative attitude (44.4%), had a poor perception of supporting facilities and facilities (48.3%), and stated that there was no role of parents/families in managing menstrual solid waste (43.2%). There was a significant relationship between the level of knowledge, respondents' attitudes, and the role of parents with menstrual solid waste management measures. However, there is no relationship between the perception of the availability of facilities and infrastructure and action. The level of knowledge and attitude has the most significant influence in determining the actions taken by respondents. The government is expected to provide socialization to the public on how to dispose of menstrual solid waste and provide adequate sanitation facilities and infrastructure. Parents also provide guidance early on</em></p> 2024-03-09T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Trisfa Augia, Mery Ramadani, Regina Muthia Sahirah, Luthfil Hadi Anshari, Muthya Divani Sukardi, Aliffa Oktanofrida Hade http://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/article/view/175 Keterkaitan Intensitas Kebisingan Lingkungan Terhadap Tingkat Stres Pekerja (Studi Kasus di Industri Kimia Sukoharjo) 2024-03-03T13:16:38+07:00 Edbert Lintang PNS rachmauns@gmail.com Irfan AN rachmauns@gmail.com Siti Rachmawati rachmauns@gmail.com <p>Pajanan kebisingan yang diterima oleh pekerja akibat proses produksi dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Salah satu gangguan kesehatan tersebut adalah stres kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan intensitas kebisingan dengan tingkat stres pekerja bagian produksi Industri Kimia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik observasional dengan penambahan intepretasi data berupa noise mapping. Penelitian dilakukan pada area produksi Industri Kimia dengan sampel sebanyak 35 pekerja dan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sound Level Meter untuk mengukur intensitas kebisingan dan kuesioner Terry Looker dan Olga Gregson untuk mengukur tingkat stres kerja. Uji statistik yang digunakan dalam menentukan korelasi adalah uji Somers’d dengan bantuan software SPSS 25.0. Hasil pengukuran intensitas kebisingan didapatkan bahwa rata-rata intensitas kebisingan di bagian produksi mencapai 87,7 dBA (&gt;NAB) dan hasil pengukuran stres kerja didapatkan bahwa pekerja mengalami stres mulai dari kategori sedang, tinggi, hingga sangat tinggi. Berdasarkan uji Somers’ d didapatkan hasil p value sebesar 0,047 (&lt; 0,05) yang berarti signifikan dan koefisien korelasi sebesar 0,906 (korelasi sangat kuat) dengan arah korelasi positif. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dengan stres kerja pada pekerja area produksi Industri Kimia, dan semakin tinggi intensitas kebisingan maka semakin tinggi pula stres kerja yang dialami oleh pekerja</p> 2024-03-15T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Edbert Lintang PNS, Irfan AN, Siti Rachmawati http://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/article/view/189 Interaksi Pengendara dan Pengguna Jalan pada Keselamatan Pekerja di Area Industri Pengolahan Bijih Mineral 2024-04-02T10:30:36+07:00 Arif Susanto arifssnt1@gmail.com Edi Karyono Putro arifssnt1@gmail.com <p>Interaksi kendaraan bergerak (pengendara) dan pengguna jalan (<em>pedestrian</em>) memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan angka kecelakaan kerja di area Divisi Concentrating PT Freeport Indonesia (PTFI). Penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan kerangka konseptual implementasi keselamatan pekerja pada interaksi pengendara dan pedestrian. Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan interpretatif. Interprestasi dikembangkan dengan menggunakan data yang ditemukan di lokasi penelitian, yaitu di area industri pengolahan bijih mineral. Penelitian dilakukan pada Januari sampai Februari 2024. Metode observasi digunakan sebagai teknik pengambilan data. Hasil penelitian didapati bahwa dari tiga aspek terkait interaksi pengendara dan pedestrian masih fokus pada faktor jalan/lingkungan dan faktor kendaraan. Pada faktor manusia, kecelakaan kerja yang terjadi akibat interaksi pengendara dan pedestrian paling banyak diakibatkan oleh kelalaian manusia (<em>human error</em>). Upaya pencegahan kecelakaan kerja akibat interaksi pengendara dengan pedestrian, maka disarankan untuk dapat dilakukan audit keselamatan jalan.</p> 2024-04-07T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Arif Susanto, Edi Karyono Putro http://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/article/view/180 Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perilaku Penggunaan APD pada Karyawan Bengkel Machining 2024-04-04T08:28:16+07:00 Iqbal Muhamad muhamadiqbal@staff.poltekkesbandung.ac.id Hana Gumiyarna muhamadiqbal@staff.poltekkesbandung.ac.id Een Suhaenah muhamadiqbal@staff.poltekkesbandung.ac.id <p>Keselamatan kerja di bengkel machining sangat penting, dan penggunaan APD menjadi kunci. Tantangan utama adalah kepatuhan karyawan dalam menggunakan APD, yang dapat dipengaruhi oleh tingkat kebisingan lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebisingan dan faktor lain terhadap perilaku penggunaan APD di bengkel machining PT. X untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi perilaku penggunaan APD pada 95 karyawan bengkel machining PT. X. Data dikumpulkan melalui kuesioner, observasi, dan pengukuran kebisingan dengan dosimeter. Hasil penelitian menunjukkan hubungan signifikan antara pengawasan terhadap penggunaan APD (P-value = 0,000) dengan pengawasan yang tidak optimal oleh perusahaan (65,3%), dan kepatuhan yang rendah (32,6% tidak menggunakan APD). Hubungan yang signifikan juga ditemukan antara kebijakan APD dan perilaku penggunaannya (P-value = 0,016), dengan hanya 48,4% perusahaan memiliki kebijakan yang jelas, mungkin menyebabkan rendahnya kepatuhan. Meskipun tidak signifikan, pengetahuan yang tinggi tentang APD (72,4% karyawan) meningkatkan kesadaran dan kepatuhan, sementara tingkat kebisingan yang rendah (2,1% karyawan bekerja dalam lingkungan berkebisingan tinggi) menurunkan kepatuhan dalam menggunakan APD. perusahaan perlu meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan APD, mengembangkan kebijakan APD yang jelas, mengurangi tingkat kebisingan, menyelenggarakan pelatihan tentang APD, dan memastikan evaluasi berkelanjutan untuk meningkatkan keselamatan kerja karyawan di bengkel machining PT. X.</p> 2024-04-09T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Iqbal Muhamad, Hana Gumiyarna, Een Suhaenah http://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/article/view/183 Hubungan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri dan Perilaku Keselamatan Kesehatan Kerja dengan Kinerja Karyawan 2024-04-02T10:47:03+07:00 Erika Erika erikaafan@gmail.com Edison Sembiring Colia doktorcholia@gmail.com Soehatman Ramli soehatmanramli@yahoo.com Sugiarto Sugiarto sugiarto.hse@gmail.com <p>Pentingnya penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang jadi salah satu hak asas merupakan salah satu usaha didalam peningkatan kinerja karyawan. Menurut data kecelakaan kerja PT. Enam Prakarsajaya Mandiri 2021-2022 terdapat kenaikkan kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD) dan perilaku K3 terhadap kinerja karyawan di PT. Enam Prakarsajaya Mandiri. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara dan pengisian kuesioner terhadap 123 karyawan tetap dan tidak tetap di PT. Enam Prakarsajaya Mandiri yang dipilih melalui metode <em>purposive sampling</em> dengan menggunakan SPSS 25 untuk mengukur kepatuhan penggunaan APD, Perilaku K3, dan Kinerja karyawan di perusahaan secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan perilaku K3 dan kepatuhan penggunaan APD terhadap kinerja karyawan (r = 0.747). Penelitian ini akan menjadi masukan bagi PT. Enam Prakarsajaya Mandiri untuk terus berkomitmen meningkatkan pelatihan K3 dan kualitas fasilitas untuk mencapai perilaku K3 dan kepatuhan penggunaan APD yang baik. Karena perilaku K3 dan kepatuhan penggunaan APD yang baik yang tinggi akan meningkatkan kinerja karyawan merupakan tiket menuju kesuksesan semua usaha.</p> 2024-04-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Erika, Edison Sembiring Colia, Soehatman Ramli, Sugiarto http://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/article/view/177 Analisis Faktor Risiko Dislipidemia Karyawan Kantor PT. X di Jakarta Tahun 2022 2024-04-04T08:27:12+07:00 Imam Habibi Elhaq elhaq.imamhabibi@gmail.com Doni Hikmat Ramdhan doni@ui.ac.id <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan berkala yang dilakukan perusahaan, terdapat trend masalah kesehatan dislipidemia. Dislipidemia ditandai dengan gangguan metabolisme lipid berupa peningkatan kadar kolesterol total, <em>low density lipoprotein</em> (LDL-C), trigliserida, dan atau penurunan <em>high density lipoprotein </em>(HDL-C). Dislipidemia berbahaya karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan dislipidemia. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode potong lintang. Populasi berjumlah 85 orang merupakan responden sehingga tidak menggunakan teknik pengambilan sampel probabilitas. Data yang dilakukan analisis adalah data sekunder. Data usia, jenis kelamin, riwayat penyakit keluarga, gaya hidup, BMI, tekanan darah, dan LDL-C diperoleh melalui hasil pemeriksaan kesehatan pada tahun 2022. Teknik analisis data yang digunakan adalah tabulasi silang dengan menilai estimasi koefisien asosiasi <em>Odd Ratio</em> (OR), uji hipotesis menggunakan Kai Kuadrat dengan tingkat kepercayaan 95%<em>.</em> Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian dislipidemia adalah 67,1% dan 2,7 kali lebih besar dari angka prevalensi dislipidemia nasional. Tidak terdapat hubungan bermakna antara faktor risiko dengan kejadian dislipidemia sehingga usia, jenis kelamin, riwayat penyakit, gaya hidup, BMI, dan tekanan darah bukan merupakan faktor risiko kejadian dislipidemia. Promosi kesehatan perlu intensif dilakukan untuk menurunkan prevalensi kejadian dislipidemia karyawan PT.X.</p> <p>Kata Kunci : dislipidemia, faktor risiko, pemeriksaan kesehatan</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Based on the results of </em><em>company’s periodic health examination, there was a trend of dyslipidemia. Dyslipidemia is associated with lipid metabolism disorders of increased levels of total cholesterol, low density lipoprotein (LDL-C), triglycerides, and or decreased high density lipoprotein (HDL-C). Dyslipidemia is dangerous because can increase the risk of coronary heart disease and stroke. The objective of the study is to identify the risk factors associated with dyslipidemia. The design of research is quantitative, cross-sectional. Population of 85 people were respondents so probability sampling techniques does not applied. Data analyzed is secondary data. Age, gender, history of disease, lifestyle, BMI, blood pressure, and LDL-C were obtained by health examination result 2022. Analysis technique was cross tabulation by assessing estimated Odd Ratio association coefficient, hypothesis testing uses Chi Square, confidence level of 95%. The results showed that the prevalence of dyslipidemia was 67.1% and 2.7 times greater than the national dyslipidemia prevalence rate. There is no significant relationship between risk factors and the incidence of dyslipidemia so that age, gender, history of disease, lifestyle, BMI and blood pressure are not risk factors of dyslipidemia. Health promotion to be carried out intensively to reduce the prevalence of dyslipidemia in PT.X.</em></p> <p><em>Keywords: dyslipidemia, medical check-up, risk factors</em></p> 2024-04-24T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Imam Habibi Elhaq, Doni Hikmat Ramdhan