http://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/issue/feedJurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan2024-10-31T05:34:37+07:00Aria Gustieditor.jk3l@gmail.comOpen Journal Systems<p style="text-align: justify;">Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (JK3L) adalah Jurnal ilmiah yang didirikan dan dikelola oleh Bagian Keselamatan Kesehatan Kerja dan Kesehatan Lingkungan (K3/Kesling), Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas sejak tahun 2020. Jurnal JK3L terbit dua kali dalam setahun pada bulan Juni dan Desember (<a href="http://issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1489655469&1&&">e-ISSN: 2776-4133</a>) dan telah terakreditasi <strong>SINTA 4</strong> sejak volume 01 No. 1 sesuai SK Kemendikburistek No. 0041/E5.3/HM.01.00/2023. </p> <p>Sesuai namanya, Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (JK3L) menerima naskah dalam tema umum :</p> <ol> <li>Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)</li> <li>Kesehatan Lingkungan</li> <li>Epidemiologi Lingkungan</li> <li>Epidemiologi Kesehatan Kerja</li> </ol> <p>Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi redaksi jurnal via email ke:</p> <p><strong>editor.jk3l@gmail.com</strong></p>http://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/article/view/240Penilaian Risiko Kegagalan Overhead Crane dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fishbone Diagram2024-07-25T17:31:30+07:00Mades Darul Khairansyahmades@ppns.ac.idHaidar Natsir Amrullahhaidar.natsir@ppns.ac.idNurul Faridah Qurratuláinimades@ppns.ac.id<p><em>Overhead crane</em> adalah salah satu jenis pesawat angkat yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan suatu barang pada proses produksi. Penggunaan <em>gantry crane</em> pada perusahan beton di Mojokerto beroperasi selama 24 jam per hari yang dapat menyebabkan kegagalan komponen sehingga menghambat proses produktivitas. Pelaksanaan waktu penelitian dimulai dari bulan November 2023 hingga Juni 2024. Berdasarkan data kegagalan yang dimiliki oleh perusahaan beton diketahui bahwa sebanyak 144 kali pada <em>overhead crane</em> rentang waktu 2021 hingga 2023. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko kegagalan pada <em>overhead crane</em> sehingga dapat mengurangi risiko bahaya yang diakibatkan oleh kegagalan beroperasi. Penggunaan metode <em>Failure Mode and Effect Analysis</em> (FMEA) dan <em>Fishbone Diagram </em>diperlukan dalam menganalisis kegagalan komponen. Metode FMEA digunakan untuk mengidentifikasi kegagalan dari masing-masing komponen. Pada <em>fishbone diagram</em> untuk menemukan kemungkinan penyebab masalah atau faktor-faktor berdasarkan komponen dengan <em>Risk Priority Number</em> (RPN) tertinggi. Hasil dari analisis FMEA didapatkan bahwa komponen pada <em>overhead crane</em> yang memiliki nilai RPN tertinggi adalah <em>wire rope</em> dengan mode kegagalan <em>wire rope</em> rantas diperoleh nilai RPN sebesar 120. Setelah itu dianalisis lebih lanjut untuk menentukan penyebab kegagalan menggunakan <em>fishbone diagram</em> dan ditemukan 8 faktor yang menjadi akar penyebab <em>wire rope</em> rantas. Faktor-faktor tersebut adalah <em>man, method, machine, materials, measurements, management, maintenance, </em>dan <em>environment.</em></p>2024-08-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Mades Darul Khairansyah, Haidar Natsir Amrullah, Nurul Faridah Qurratuláinihttp://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/article/view/299Status Sanitasi Lingkungan yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatistis pada Nelayan2024-07-31T06:48:31+07:00Aria Gustiariagusti@ph.unand.ac.idWira Iqbalwiraiqbal@ph.unand.ac.id<div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status sanitasi lingkungan dengan dermatitis pada keluarga nelayan di wilayah perkotaan. Studi analitik cross-sectional dilakukan dengan partisipasi 100 keluarga nelayan di wilayah perkotaan Kota Padang. Kuesioner digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui informasi demografi, pengalaman dermatitis selama setahun terakhir, dan status sanitasi lingkungan. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan analisis bivariat. Penelitian ini menemukan bahwa 51% keluarga nelayan di Kota Padang mengalami dermatitis, sedangkan 49% tidak mengalami kondisi tersebut. Terdapat hubungan yang signifikan antara sumber air bersih (p=0,05) dan tempat pembuangan sampah (p=0,04) dengan dermatitis. Namun, tidak ada hubungan yang signifikan antara jamban dengan dermatitis (p=0.42) serta fasilitas pembuangan air limbah (p=0.96). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber air bersih dan pengelolaan sampah mempunyai peranan penting dalam mencegah terjadinya dermatitis, sedangkan faktor-faktor lain seperti jamban dan saluran pembuangan air limbah mungkin dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.</p> </div> </div> </div>2024-08-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Aria Gusti; Wira Iqbalhttp://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/article/view/309Analisis Pengaruh Kinerja Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Meningkatkan Produktivitas Kinerja di Pelabuhan Patimban2024-08-14T09:41:59+07:00Riki Achmad Yunantorachmadyunanto@gmail.comAnggi Widya Purnamarachmadyunanto@gmail.comMelia Eka Lestianirachmadyunanto@gmail.com<p>Menurut data kecelakaan kerja Pelabuhan Patimban 2020 – 2023 masih terjadi kecelakaan kerja dan belum mencapai <em>zero accident</em> serta penilaian kinerja karyawan masih belum baik dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap kinerja karyawan sesuai Pasal 18 ayat 1 UU No. 3 Tahun 1992 bahwa perusahaan harus mengukur tingkat <em>frekuensi</em>, <em>severity</em>, <em>safe</em> t <em>score</em> dengan mengidentifikasi penyebab kecelakaan dan membuat usulan perbaikan. Metode yang digunakan berupa Analisis Regresi Linier Berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap kinerja karyawan, <em>Failure Mode and Effect Analysis</em> (FMEA) yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan pada aktivitas bongkar muat, dan <em>Fault Tree Analysis</em> (FTA) digunakan untuk mengetahui sumber penyebab kecelakaan kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap kinerja karyawan dengan nilai r sebesar 0,894. Hasil penelitian menunjukkan kecelakaan berpengaruh terhadap produktivitas. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelabuhan Patimban dikatakan terlaksana cukup baik. Dari data yang diolah bahwa semakin menurunnya tingkat frekuensi dan tingkat <em>severity</em> akan meningkatkan produktivitas karyawan. Berdasarkan <em>Risk Priority Number</em> (RPN) tertinggi dari 5 aktivitas bongkar muat, digunakan <em>Fault Tree Analysis</em> (FTA) untuk melihat akar permasalahan kecelakaan. Dari <em>Fault Tree Analysis</em> (FTA), dapat diberi usulan perbaikan yaitu melaksanakan <em>safety</em> <em>induction</em> secara rutin dan <em>safety</em> <em>patrol</em> setiap <em>shift</em>.</p>2024-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Riki Achmad Yunanto, Anggi Widya Purnama, Melia Eka Lestianihttp://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/article/view/319Penilaian Risiko Postur Kerja dan Perancangan Ulang Stasiun Kerja pada Pekerjaan Marking Sesuai SNI 9011:2021 di Workshop Fabrikasi Baja2024-08-31T16:34:10+07:00Haidar Natsir Amrullahhaidar.natsir@ppns.ac.idMareta Pristiwantihaidar.natsir@ppns.ac.id<div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Pekerjaan marking merupakan tahapan awal dalam proses fabrikasi baja. Stasiun kerja pada pekerjaan tersebut tidak sesuai sehingga pekerjaan marking dilakukan dengan postur kerja yang tidak ergonomis. Postur kerja yang tidak ergonomis dapat mengakibatkan gejala GOTRAK (gangguan pada otot dan rangka). Hasil survei keluhan gangguan otot dan rangka menunjukkan 60% dari total pekerja marking memiliki keluhan gangguan otot dan rangka dengan tingkat risiko sedang. Keluhan utama yang dirasakan oleh pekerja adalah bagian lutut dan betis karena terdapat posisi kerja jongkok dalam waktu yang lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan penilaian risiko postur kerja pada pekerjaan marking sesuai SNI 9011:2021 dan melakukan perancangan ulang stasiun kerja untuk menurunkan tingkat risiko. Hasil penelitian menunjukkan risiko ergonomi pada pekerjaan marking dikategorikan berbahaya berdasarkan SNI 9011:2021 dengan skor total sebesar 11. Pengendalian yang diberikan berupa rancangan ulang meja kerja untuk peletakan plat yang disesuaikan dengan antropometri masyarakat Indonesia. Rancangan ulang meja kerja dapat menurunkan nilai risiko dari 11 menjadi 1 dan dikategorikan aman berdasarkan SNI 9011:2021. Hal tersebut dibuktikan melalui simulasi perbaikan pada fasilitas kerja marking dan penilaian risiko dengan rancangan stasiun kerja baru.</p> </div> </div> </div>2024-09-09T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Haidar Natsir Amrullah natsir, Mareta Pristiwantihttp://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/article/view/320Implemantasi Lock Out dan Tag Out Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan di PLTU Tanjung Awar-Awar Tuban2024-09-04T08:49:07+07:00Aisy Rahmaniaaisyrahmania@unida.gontor.ac.idAlfiyan Iqbal Muzakkyaisyrahmania@unida.gontor.ac.idSisca Mayang Phuspaaisyrahmania@unida.gontor.ac.id<p>Prosedur pengisolasian energi atau dikenal sebagai <em>Lock Out Tag Out</em> (LOTO) bertujuan untuk mengurangi potensi bahaya yang disebabkan oleh pelepasan energi yang tidak terkontrol dari mesin yang berenergi saat melakukan perbaikan atau perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sistem penerapan LOTO sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja di PLTU Tanjung Awar-awar Tuban berdasarkan standar OSHA. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara melalui lima informan dan observasi lapangan, serta menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa seluruh prosedur LOTO ditujukan untuk mengurangi potensi bahaya akibat pelepasan energi selama proses perbaikan atau perawatan energi yang memerlukan LOTO adalah energi listrik, mekanik, panas, dan kimia. Adapun peralatan LOTO sudah hampir lengkap hanya label atau <em>tagging</em> belum memenuhi standar OSHA yakni belum terbuat dari bahan yang tahan di kondisi lingkungan kerja. Seluruh prosedur LOTO sudah diterapkan dan sesuai dengan standar OSHA sehingga tidak ada kecelakaan kerja akibat pelepasan energi yang tidak terkontrol di PLTU Tanjung Awar-awar Tuban. Perusahaan perlu mengganti label dengan bahan yang lebih tahan lama dan sesuai dengan kondisi di tempat kerja.</p>2024-09-11T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Aisy Rahmania, Alfiyan Iqbal Muzakky, Sisca Mayang Phuspahttp://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/article/view/333Analisis Bibliometrik Perkembangan Penelitian Perubahan Iklim dan Kesehatan2024-09-17T16:24:33+07:00Putri Nilam Sarinilam.nofri@gmail.com<p>Kerentanan masalah kesehatan yang sensitif terhadap perubahan iklim semakin meningkat, akibat banyaknya aktifitas antropogenik yang menghasilkan gas rumah kaca. Analisis perkembangan publikasi diperlukan untuk menganalisis tren studi perubahan iklim dan kesehatan di dunia, tema-tema hangat yang sering dibahas, serta menemukan kesenjangan penelitian yang perlu dikaji lebih lanjut. Penelitian dilakukan dengan mengeksplorasi dokumen bertema "kesehatan dan perubahan iklim" yang dipublikasikan pada artikel ilmiah terindeks Scopus dimana kegiatan pemetaan data bibliometrik dianalisis menggunakan software VOSviewer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan publikasi yang signifikan mulai tahun 2000 pada artikel jurnal, dimana paling banyak dipublikasikan oleh peneliti di bidang ilmu lingkungan. Amerika Serikat, Britania Raya dan Tiongkok merupakan negara terbanyak yang mempublikasikan tema ini secara berturut-turut. Dari 33.169 artikel yang diekstrak dari database Scopus, terdapat lima kluster kata kunci yang paling relevan mewakili tema penelitian yaitu kesehatan masyarakat, variabel lingkungan, temperatur, cuaca serta risiko iklim. Semua kata kunci terkait kesehatan berhubungan dengan suhu dan kualitas udara, dimana tema yang paling banyak dibahas dalam dua tahun terakhir adalah epidemiologi, temperatur, risiko kesehatan dan anak. Di Indonesia, penelitian yang paling banyak dipublikasikan adalah DBD. Mengingat kesehatan adalah sektor yang sangat rentan akibat perubahan iklim, kondisi ini mengindikasikan perlunya studi yang lebih mendalam mengenai penyakit sensitif iklim lainnya. Untuk itu, sektor kesehatan dapat bekerjasama lintas sektoral dan lintas disiplin ilmu agar kajian yang dilakukan lebih komprehensif dan tepat sasaran untuk memitigasi risiko masalah kesehatan terkait iklim pada masa yang akan datang.</p>2024-09-19T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Putri Nilam Sarihttp://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/article/view/331Draft Analisis Postur Kerja dengan Menggunakan Metode RULA dan ROSA pada Karyawan Bagian Administrasi PT PLN (Persero) UID Jatim2024-09-18T06:35:22+07:00Ade Justiawan Gozaliadejustiawangozali@gmail.comTri Martianaadejustiawangozali@gmail.comParlan Parlanadejustiawangozali@gmail.com<p>Pekerjaan perkantoran memiliki risiko ergonomi yang tinggi dan dampak tersebut tidak terlihat langsung seperti layaknya kecelakaan kerja namun hal ini lah yang mendasari perusahaan untuk menghiraukan risiko ini dengan beralasan perubahan stasiun kerja membutuhkan biaya yang besar. Maka dari itu penelitian dilakukan bertujuan untuk menilai postur kerja karyawan administrasi pada kantor PT PLN (Persero) UID Jawa Timur dengan menggunakan metode <em>Rapid Upper Limb Assessment</em> (RULA) dan <em>Rapid Office Strain Assesment</em> (ROSA). Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan<em> deskriptif</em> <em>observasional</em> dengan pengumpulan data primer melalui observasi dan wawancara langsung yang terstruktur, serta data sekunder dari telaah dokumen. Jumlah sampel sebanyak 7 responden penilaian dengan metode RULA dan 2 responden dengan metode ROSA. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 3 dari 7 (42,8%) dengan penilaian RULA memiliki risiko sedang cedera yang diakibatkan posisi tubuh yang salah saat melakukan pekerjaan terutama pada posisi leher, bahu, punggung dan anggota tubuh lainnya pada bagian atas terdampak <em>work-related musculoskeletal disorders</em>. Sedangkan penilaian dengan metode RULA menujukkan hasil 2 responden (100%) memiliki risiko tinggi cedera yang diakibatkan oleh pengaturan tempat kerja duduk pada area kantor. terdampak <em>work-related musculoskeletal disorders.</em> Berdasarkan hasil penelitian rekomendasi jangka pendek yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu membuat media promosi dan mensosialisasikan kepada karyawan terkait ergonomi kantor, mengagendakan senam bersama setiap minggunya dan melakukan <em>toolbox meeting</em> per tim saat pagi hari dengan diikuti pemanasan bersama sebelum memulai pekerjaan.</p> <p>Penelitian dilakukan bertujuan untuk menilai postur kerja karyawan administrasi pada kantor PT PLN (Persero) UID Jawa Timur dengan menggunakan metode <em>Rapid Upper Limb Assessment</em> (RULA) dan <em>Rapid Office Strain Assesment</em> (ROSA). Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan<em> deskriptif</em> <em>observasional</em> dengan pengumpulan data primer melalui observasi dan wawancara langsung yang terstruktur, serta data sekunder dari telaah dokumen. Jumlah sampel yang dilakukan analisis sebanyak 7 responden terhadap penilaian dengan metode RULA dan 2 responden dengan metode ROSA. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 3 dari 7 responden atau sebesar 42,8% dengan penilaian RULA memiliki risiko tinggi terdampak <em>work-related musculoskeletal disorders</em>. Sedangkan penilaian dengan metode RULA menujukkan hasil bawah 2 responden atau sebesar 100% responden memiliki risiko tinggi terdampak <em>work-related musculoskeletal disorders.</em> Berdasarkan hasil dari penelitian ini penulis memberikan rekomendasi yang dalam jangka pendek dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu, membuat media promosi dan mensosialisasikan kepada karyawan terkait ergonomi kantor, mengagendakan senam bersama setiap minggunya dan melakukan <em>toolbox meeting</em> per tim saat pagi hari dengan diikuti pemanasan bersama sebelum memulai pekerjaan.</p>2024-09-25T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Ade Justiawan Gozali, Tri Martiana, Parlanhttp://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/article/view/332Risiko Cemaran Particulate Matter 2.5 pada Pedagang Kaki Lima di Jalan R.A Kartini, Kota Tegal2024-09-18T06:34:34+07:00Ilhamnul Zain S Nsiti.rachmawati@staff.uns.ac.idPrabang Setyonositi.rachmawati@staff.uns.ac.idSiti Rachmawatirachmauns@gmail.com2024-09-25T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Ilhamnul Zain S N, Prabang Setyono, Siti Rachmawatihttp://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/article/view/352Hubungan Faktor Individu dan Pekerjaan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders Pada Pekerja Produksi Pabrik Tatakan Telur 2024-10-02T09:55:05+07:00Fea Firdanifeafirdani@ph.unand.ac.idMaya Khairunisafeafirdani@ph.unand.ac.idSeptia Pristi Rahmahfeafirdani@ph.unand.ac.id<p>Pekerja produksi pabrik tatakan telur mengandalkan kemampuan otot pada setiap tahapan kerja sehingga berisiko mengalami keluhan MSDs. Berdasarkan survei awal, keluhan yang dirasakan pekerja sangat sakit pada bagian bahu kiri dan kanan, pinggang, dan punggung. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan faktor individu dan faktor pekerjaan dengan keluhan MSDs pada pekerja bagian produksi di Pabrik Tatakan Telur Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian ini menggunakan desain <em>cross sectional, </em>dilakukan pada bulan Januari – Agustus 2023. Pemilihan sampel menggunakan teknik <em>total sampling </em>berjumlah 56 pekerja<em>. </em>Pengolahan data menggunakan analisis univariat, bivariat (<em>chi square</em>)<em>, </em>multivariat (regresi logistik ganda). Hasil penelitian menunjukkan 60,7% pekerja berisiko tinggi MSDs, 55,4% kategori usia berisiko, 53,6% perempuan, 50% merokok, 53,6% masa kerja lama, 57,1% IMT tidak normal, 60,7% tidak berolahraga 73,2% postur kerja tidak ergonomis, dan 62,5% beban kerja sedang. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara usia (<em>p-value=</em>0,043), masa kerja (<em>p-value=</em>0,004), kebiasaan olahraga (<em>p-value=</em>0,001), postur kerja (<em>p-value=</em>0,026), dan beban kerja (<em>p-value=</em>0,003) dengan keluhan MSDs. Faktor yang paling dominan yaitu usia (OR=16,716). Faktor yang berhubungan dengan keluhan MSDS adalah usia, masa kerja, kebiasaan olahraga, postur kerja, dan beban kerja. Pekerja agar menjaga postur tubuh untuk selalu bekerja dengan ergonomis, menghindari melakukan pengangkatan beban dengan menompangkan pada satu bagian tubuh dan diharapkan pemilik pabrik menyediakan sarana prasarana kerja ergonomis.</p>2024-10-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Fea Firdani, Maya Khairunisa, Septia Pristi Rahmahhttp://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/article/view/368Penerapan Reduce, Reuse, Recycle (3R) dan Manajemen Pengelolaan Sampah Perkotaan : A Systematic Literature Review2024-10-31T05:34:37+07:00Septia Pristi Rahmahpristi.rahmah@gmail.comRaldi Hendro L Koestoerseptia.pristi41@ui.ac.idRully Yusufseptia.pristi41@ui.ac.id<p>Kompleksitas yang ditimbulkan akibat permasalahan sampah memerlukan adanya kajian mendasar yang mampu mengidentifikasi topik kajian yang terbaru dari berbagai perspektif tidak hanya satu disiplin ilmu namun juga dalam konteks multidisiplin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kajian yang sering dibahas terkait tema pengelolaan sampah sehingga membantu peneliti mendapatkan kesenjangan masalah dari penelitian-penelitian terdahulu yang telah dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode <em>Systematic Literature Review </em>(SLR). Pencarian artikel menggunakan mesin pencarian <em>publish or perish</em> dengan sumber s<em>copus</em>. Ditemukan sebanyak 125 artikel dengan kata kunci <em>Reduce, </em>AND<em> Reuse, </em>AND<em> Recycle, </em>AND<em> Municipal, </em>AND<em> Solid, </em>AND<em> Waste, </em>AND<em> Management </em>AND<em>, System. </em>Artikel ditelaah menggunakan diagram PRISMA dan diperoleh hasil 30 artikel untuk diolah dan ditelusuri lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa negara maju telah melakukan kegiatan pengurangan sampah secara efisien sehingga residu yang dibuang ke TPA hanya 1%. Negara maju juga telah berhasil memanfaatkan teknologi untuk mengubah sampah menjadi energi alternatif. Sebaliknya pada negara berkembang hampir memiliki permasalahan yang sama dalam penerapan 3R. Kurangnya kesadaran dan inisiatif masyarakat menjadi tantangan dalam pengelolaan sampah. Selain itu terbatasnya teknologi yang dimiliki, regulasi yang tidak ketat, dan kurangnya dukungan ekonomi menjadi penghambat negara berkembang dalam melakukan pengelolaan sampah berbasis 3R.</p>2024-11-06T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Septia Pristi Rahmah, Raldi Hendro L Koestoer, Rully Yusuf