Hubungan Kadar Pencemaran SO2 Dan NO2 Dengan Incidence Rate ISPA Pada Balita Di Kota Cilegon Tahun 2018-2020
DOI:
https://doi.org/10.25077/jk3l.3.1.22-29.2022Keywords:
Incidence rate, SO2, NO2, CilegonAbstract
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menempati urutan pertama dari sepuluh besar penyakit di Cilegon periode 2014-2020. 58,3% balita berada pada kelompok berisiko tinggi ISPA. Limbah dari industri dan aktivitas penduduk di Kota Cilegon menyebabkan kadar sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2) di atas nilai ambang batas. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan tingkat pencemaran SO2 dan NO2 dengan angka kejadian ISPA pada balita di Kota Cilegon. Penelitian ini menggunakan deskriptif-analitik dengan desain penelitian time trend. Populasinya adalah seluruh penduduk usia balita di wilayah Kota Cilegon tahun 2018-2020. Sampel penelitian ini adalah seluruh balita yang terkena ISPA pada periode Januari 2018-Desember 2020. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi spearman. Analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar pencemaran SO2 (p value=0,385) dan NO2 (p value=0,102) dengan incidence rate ISPA pada balita tahun 2020. Angka kejadian ISPA pada tahun 2018-2020 memiliki tren yang menurun. Kasus ISPA pada balita banyak terjadi pada anak laki-laki sebanyak 5.327 kasus (51%). Kadar pencemaran SO2 dan NO2 pada tahun 2018-2020 memiliki tren menurun. Tidak ada hubungan antara SO2 dan NO2 dengan incidence rate ISPA pada balita.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Murthya Azhari, Nurjazuli Nurjazuli, Yusniar Hanani Darundiati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.