Analisis Faktor Risiko Kelelahan Pekerjaan dan Non-Pekerjaan pada Ibu Hamil
DOI:
https://doi.org/10.25077/jk3l.2.1.46-54.2021Keywords:
Istirahat, Kehamilan, Kelelahan, Tidur, Waktu KerjaAbstract
Kehamilan mengakibatkan perubahan psikologis, emosional dan fisik sehingga wanita mengalami dampak kelelahan, mulai dari kelelahan ringan hingga kelelahan yang parah. Kelelahan akan memberikan dampak pada produktivitas bagi ibu hamil yang bekerja, baik itu dampak jangka pendek dan juga jangka panjang. Faktor-faktor yang menyebabkan kelelahan pada ibu hamil yang bekerja, yaitu kurangnya pola istirahat serta kualitas tidur yang buruk. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross-sectional. Terdapat 100 responden dari Praktik Bidan Mandiri di Cempaka Putih, Jakarta Pusat sebagai sampel penelitian. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu: Responden yang mengalami kelelahan sebanyak 56 dan yang tidak mengalami kelelahan sebanyak 44. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kelelahan trimester kehamilan dengan (P<0,003), antara waktu kerja (P<0.002), antara kuantitas tidur (P<0.007) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kelelahan dengan waktu istirahat (P<0.101). Untuk menurunkan risiko kelelahan, ibu hamil sebaiknya tidak bekerja melebihi dari delapan jam dan perusahaan dapat mengurangi beban kerja bagi ibu hamil.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.